Pentingnya melatih refleks anak sejak bayi

Hi Moms & Dads yang anaknya masih bayi,

Kita mau sedikit info tentang pentingnya melatih refleks anak terutama pada saat mereka masih bayi.

Pada saat dilahirkan, anak diperlengkapi dengan sejumlah refleks yang sifatnya involuntary dan primitif yang menentukan gerakan anak.

Refleks itu muncul sebagai respons dari stimuli dan gerakan yang secara tidak sadar dilakukan oleh anak. Refleks itu hadir untuk membantu anak menghadapi minggu-minggu pertama dalam hidupnya. Contohnya: refleks menyusui dimana anak lahir dengan kemampuan menyedot dan menelan, atau merespons pada saat pipi/mulutnya disentuh.

Refleks lainnya, refleks Moro terjadi pada saat anak kaget/terkejut dimana secara refleks, anak akan merenggangkan tangan dan kakinya keluar. Selain itu, ada refleks menggengam yang nantinya berhubungan dengan kemampuan meraih dan memegang.

Refleks lain adalah refleks berjalan, dimana anak akan melangkah apabila badannya berdiri lurus dengan kaki bersentuhan dengan lantai. Semua ini disebut refleks primitif.

Apabila anak tidak mempunyai refleks primitif, ini merupakan indikasi kemungkinan terjadinya perkembangan abnormal pada anak hingga masalah perkembangan otak anak di kemudian harinya.

Refleks primitif biasanya akan hilang di bulan-bulan pertama anak dan digantikan dengan hadirnya kemampuan fisik anak yang bisa diobservasi.

Seorang pakar bernama Goddard menghubungkan perkembangan refleks dengan perkembangan anak sejak dini dimana transisi yang tidak lengkap dari refleks primitif ke perkembangan motorik dini akan menyebabkan masalah di keseimbangan dan koordinasi anak di kemudian hari, dan kebiasaan menyedot dan mengempeng yang berkepanjangan akan mempengaruhi kemampuan anak berbicara dan lemahnya otot maupun koordinasi motorik mulut.

Selain itu, refleks menggengam yang kelamaan dapat menghalangi kemampuan anak memegang pensil ke depannya.

Berikut beberapa cara melatih refleks anak bayi:Screen Shot 2018-10-17 at 19.33.09

  1. Rooting– menyentuh pipi bayi terutama bagian yang dekat mulut bayi. Dengan cara ini, secara reflek, bayi akan menolehkan kepalanya ke arah sentuhan dan bayi akan secara otomatis membuka mulutnya seperti ingin menyusu.
  2. Gripping– menggenggam sesuatu yang ditaruh di dekat tangan bayi. Hal ini melatih refleks anak untuk bisa meraih maupun menggengam barang maupun jari tangan orang dewasa. Lama-lama, dia mulai bisa menarik berat badannya sendiri apabila sudah cukup terlatih.
  3. Toe curling– dengan menyentuh bagian telapak kaki bayi, dia akan dengan refleks mengerutkan kuku-kuku kakinya. Apabila bagian depan kakinya yang disentuh, kuku kakinya akan merenggang dengan sendirinya.
  4. Moro reflex– bayi akan dengan refleks menunjukkan gerakan kaget dimana kepalanya langsung tertarik ke belakang dan tangan dan kakinya langsung terbuka  posisinya apabila bayi mendengar suara yang kencang maupun gerakan yang tiba-tiba. Biasanya refleks ini juga disertai dengan tangisan.
  5. Galant– dengan lembut, sentuhlah bagian punggung belakang bayi Anda yang dekat dengan tulang belakangnya, niscaya bayi akan berputar ke arah sentuhannya dan tampak seperti seorang pemanah.Jadi bagi orangtua yang punya anak bayi, latih perkembangan refleks anak Anda agar tumbuh kembangnya sesuai dengan perkembangan umurnya.